Apa Tindakan Kita?

Berbagai fakta dan opini tentang kekerasan sengaja dihadirkan. Bahwa FPI dan seluruh jaringannya telah melakukan kekerasan yang telah menodai semangat berbangsa, bernegara dalam asas Pancasila. Mereka membawa dan meneriakkan kalimat Takbir. Sebagaimana biasa, preman berjubah itu sebelum turun ke lapangan biasanya mengkonsumsi minuman-minuman keras (alias mabok). Ini bukan sekedar pernyataan saya, tetapi berasal dari pengakuan beberapa teman-teman FPI dan yang sejenis.

Anehnya, FPI tidak pernah ditindak tegas oleh pemerintah. Maklum, ia lahir dan diciptakan oleh pemerintah sendiri. Berdirinya bukanlah dengan semangat islam, tetapi semangat politik militer dan polisi. Makanya, sebelum polisi dan militer itu bertaubat, FPI dan yang sejenis tidak akan pernah bubar. Pemerintah lebih suka membubarkan kelompok-kelompok yang menebar perdamaian seperti Ahmadiyah daripada membubarkan FPI. Gak usah kaget dengan hal ini. Presiden pun tak mungkin berbuat banyak, selain pernyataan singkat yang selalu hadir menjadi pahlawan di hadapan publik dan lari tunggang langgang–kalau tidak mengkompori–dari persoalan ini.

Kebebasan pers dan berekspresi kini menjadi hal yang sangat mahal. Pak, rakyat tidaklah membenci secara pribadi terhadap bapak presiden. Mereka cuma tidak tahan terhadap kebijakan dan perlakuan bapak yang takmemihak kepadanya. Jangan tangkap mereka pak! Pak SBY, jangan biarkan mereka menderita! Bapak SBY yang terhormat, tindaklah para pelaku kekerasan. Jangan gunakan kekerasan dan konflik sosial untuk memenuhi kepentinganmu dan kepentingan teman-temanmu.

Kaum nahdliyin dan seluruh elemen bangsa, sudah saatnya memberikan pelajaran kepada FPI. Untuk itu, ada beberapa langkah yang penting.

  1. Orang-orang NU yang masuk dan aktif di FPI–karena sebagian warga NU ternyata terlibat didalamnya–harus segera hengkang dari perusak dan pelaku kekerasan ini.
  2. Orang NU tak selayaknya larut dalam konflik elit partai politik, mari urus warga NU yang semakin hari semakin luntur dari tradisi NU-nya.
  3. Tindak dan adili pelaku kekerasan.
  4. Hukum Habib Riziek
  5. Melawan kesombongan dengan kesombongan adalah boleh hukumnya. Mereka telah sombong dan seakan menjadi pemangku negeri ini, berilah dia pelajaran.
  6. Doa bersama agar FPI dan kawan-kawannya segera disadarkan dan kembali ke jalan yang lurus, tidak melakukan kekerasan.
  7. Berilah petunjuk kepada segenap bangsa ini.
  8. Berilah kesabaran, ya Allah, terhadap korban-korban preman berjubah ini.
  9. Mari kita dukung langkah kawan-kawan kita untuk menolak BBM, memperjuangkan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
  10. Ya Allah, Jika saja pemerintah semakin tuli terhadap derita dan kesengsaraan rakyat, berilah ia adzab yang setimpal, agar ia kembali ke jalan-Mu ya Allah.

Jika ada masukan lain, mohon ditambah

11 respons untuk ‘Apa Tindakan Kita?

  1. wah2 komplit…plit…plit…
    mendingan mereka itu gak usah pake atribut2 Islam po’o…
    aq jadi malu ma temen2 q non muslim, jadi jelek banget image Islam gara2 mereka.
    mereka sok agamis, padahal mereka juga dapat jatah dari discotek2 d sekitarnya dengan dalih uang keamanan tiap bulan.
    bener2 mereka sok banget.

  2. merekalah preman berjubah yang tampil suci, cuma fasih meneriakkan kata takbir tapi tak pernah mampu memahami kata itu. Ya Allah, jauhkanlah aku dari mereka dan apa yang mereka pahami dengan diri-Mu dan agama-Mu

  3. beginilah kalo pemerintahnya ga tegas, polisi aja takut sama fpi. kapan ya indonesia betul2 jadi negara bebas beragama kayak amrik…

  4. kalau gitu mbak ika, diganti aja presidennya…..Aku mendambakan Indonesia menjadi negara yang bebas, damai, sejahtera….Apa nunggu aku jadi presiden yach?

  5. saya seorang mualaf, mari kita lihat sisi baiknya aja
    lihatlah sebagian jasa jasa FPI :
    Redaksi Majalah playboy pindah ke bali gara gara tajut digrebek FPI, jadi nggak begitu beredar bebas dijakarta, bayangin kalau ada dijakarta
    lihatlah sekarang bagaimana Islam diadu domba hanya karena membela gus dur , NU di adu dengan gusdur seperti kasus “pengusiran” gus dur di purwakarta
    padahal salah gusdur sendiri yang bilang quran porno, belain pornografi
    kalau indonesia pingin damai , kita tunggu gus dur dipanggil…

  6. Mas Mahdi, boleh-boleh aja di link. Dan terima kasih jika tertarik.

    Untuk Mas Amin,
    FPI itu lebih banyak madoratnya daripada manfaatnya. Bukan pembela islam, tapi perusak Islam. Mereka telah ditunggangi oleh kalangan intelejen.
    Jika tak sepakat bahwa al-Qur’an itu porno, baca kembali al-Qur’an. Saya bukan untuk membela gus dur. Menyebut salah satu alat kelamin dan cara bersenggama itu bagian dari porno, yang itu ada dalam al-Qur’an. Itu yang saya tahu dari pesantren.

Tinggalkan Balasan ke Amin Batalkan balasan