Hari ini (25/07) saya kembali mengantar Arkin dan Ibra ke sekolah. Sebelum sekolah, Ibra meminta agar nanti di sekolah ditemani. Lobi-lobi antara kami sebagai orang tua dengan Ibra dilakukan. Kami memberikan penjelasan yang cukup logis. Bahwa, mamanya tidak menemani di sekolah dari pagi sampai pulang sekolah, karena ada Kenzie yang masih bayi. Begitu juga dengan saya, tidak memungkinkan menemaninya dari pagi sampai siang karena harus ke kantor.

Beragam argumentasi terus mengemuka, sampai akhirnya menemui sebuah kesepakatan, bahwa saya akan menemani Ibra selama 10 menit di sekolah. Kesepakatan itu dibuat menjelang Arkin bangun tidur. “Saya masih ngantuk papa”, celetuk Arkin ketika saya bangunkan. “Ibra sudah di kamar mandi lho Kin”, begitu jawaban saya. Karena keduanya terbiasa mandi bareng, akhirnya Arkin bangun.

Setelah semuanya siap, saya mengantar anak-anak ke sekolah. Tak banyak hal yang dibincangkan selama di perjalanan. Mendekati sekolah, Ibra kembali mengingatkan soal kesepakatan ditemani selama 10 menit. Dan saya mengiyakan.

Konsekuensi membuat kesepakatan, saya belajar konsisten. Sekalipun Ibra langsung masuk ke kelas, tidak ada baris berbaris di depan (ntah apakah karena kita datang telat atau memang tidak ada karena halaman masih berair karena bekas hujan semalam), saya tetap menemani dia selama 10 menit. Karena sudah di dalam kelas, Ibra tidak tahu kapan saya pulang. Namun, saya sangat yakin, Ibra pasti mengira-ngira waktu keberangkatan saya dari sekolah.

Kami sebagai orang tua selalu berusaha membuat kesepakatan-kesepakatan, terutama atas hal-hal yang berpotensi menjadi “masalah”, dan kami semua terus saling mengingatkan untuk menepati janji. Misalnya, kesepakatan tidak main HP kecuali di hari Sabtu dan Minggu. Mengajarkan konsistensi terhadap kesepakatan-kesepakatan itu penting, agar tak jadi anak bangsa pengkhiat. Pengkhianat atas janji-janjinya. Pengkhianat atas sumpahnya. Pengkhianat atas bangsa dan negara. Jadi, jika ada yang berjanji atau bikin kesepakatan, mari kita ingatkan dan awasi apakah ia bisa menunaikan janji dan melunasi kesepakatan itu tepat waktu. Demikian !

Tinggalkan komentar